sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Garap Panas Bumi, Hitay Energy Ingin Percepat Transisi Energi Bersih

Economics editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
20/09/2023 17:39 WIB
Indonesia menjadi negara terbesar kedua yang memiliki potensi panas bumi.
Garap Panas Bumi, Hitay Energy Ingin Percepat Transisi Energi Bersih (Foto: MNC Media)
Garap Panas Bumi, Hitay Energy Ingin Percepat Transisi Energi Bersih (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indonesia menjadi negara terbesar kedua yang memiliki potensi panas bumi. Ini menjadi modal utama yang dimiliki Indonesia untuk bisa melakukan percepatan transisi energi bersih. 

Namun, untuk menjalankan diperlukan kolaborasi dari banyak pihak sekaligus mitra dan peran investor asing. "Untuk mempercepat transisi energi bersih ini, dibutuhkan adanya bentuk kemitraan dan sinergi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan," kata Business Development Director PT Hitay Balai Kaba Energy, Remzi Caner Yilmaz kepada media di Jakarta pada Rabu (20/9/2023).

Caner mengatakan, Hitay memiliki perhatian besar terhadap isu-isu global dan permasalahan energi bersih. Untuk itu, Hitay sangat mendukung penuh transisi energi bersih di Indonesia.

“Kami sangat mendukung rencana Presiden Indonesia Joko Widodo yang mendorong transisi energi melalui kemitraan yang menguntungkan dan berkelanjutan,” kata dia.

Caner menyampaikan, produksi energi bersih melalui panas bumi oleh Hitay diharapkan dapat mempercepat net zero emissions, sekaligus bisa menjadi bagian nyata dari upaya pemerintah Indonesia yang ingin melakukan kolaborasi dan kemitraan untuk mewujudkan transisi energi. 

Terdapat lima lokasi yang akan dituju Hitay yaitu di Talang, Tandikat, Geureudong, Gunung Kembar, dan Tanjung Sakti.

“Adapun eksploitasi panas bumi di Solok Hitay berharap bisa menjadi salah satu solusi yang bisa mengurangi 5,89% tingkat pengangguran yang ada di sana. Kemudian dapat memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kabupaten Solok dan Provinsi Sumatera Barat,” ujar Caner.

Terkait eksplorasi di Solok, Hitay hingga saat ini masih melakukan studi analisis untuk pembangunan infrastruktur dan lingkungan sosial masyarakatnya.  Tak hanya itu, Hitay sudah menginvestasikan USD10 juta sebagai bagian komitmen dari kesepakatan saat memenangkan tender tahun 2016.

Lebih lanjut, untuk mendukung percepatan transisi panas bumi di Indonesia, Hitay berharap pemerintah dapat memberikan program insentif kepada para kontraktor atau investor yang ingin mengelola potensi panas bumi di Indonesia. 

Kemudian, pemerintah juga harus memberikan kepastian regulasi yang dapat memberikan iklim positif untuk bisnis.

“Kami berharap semoga potensi panas bumi di Indonesia yang besar dapat dikelola dengan maksimal. Kami juga akan terus mengoptimalkan kerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah, serta masyarakat lokal, kemudian para pihak yang berkepentingan dalam pembangunan,” ucap Caner. 

(DES)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement