Direktur Utama Bulog, Budi Waseso atau Buwas menyebut, meski beras yang disalurkan jenis cadangan beras pemerintah (CBP) dengan kualitas medium, namun beras tersebut tetap dijamin untuk dikonsumsi. Bahkan, Bulog menjamin tidak ada telur dan kutu yang bercampur dengan butiran beras.
"Jangan dibilang itu ada kutu, ya, telurnya aja gak mungkin. Ini supaya paham teman-teman," katanya.
Dari segi produksi beras, BUMN sektor pangan itu memiliki sistem rise to rise yang digunakan untuk mengontrol beras sebelum dikeluarkan dari gudang. Sistem tersebut menjadi standar awal perusahaan untuk mengawasi kualitas beras.
Sementara di sisi distribusi, Bulog juga memiliki sistem pengawasan yang ketat untuk menjaga kualitas pangan dasar agar tetap layak dikonsumsi. Begitu juga sistem kontrol penyaluran milik PT Pos Indonesia dan DNR Corporation yang dipercaya pemerintah sebagai agen distribusi beras PPKM.
"Jadi tidak mungkin salah, kemudian juga dengan DNR mempunyai sistem pencatatan, penerimaan, semuanya termasuk Bulog itu ada sistem pengawasan. Kalau dalam produknya ada kualiti kontrol. Standar, Bulog bilamana mengeluarkan beras CBP tidak begitu saja dikeluarkan karena harus melalui proses rise to rise, minimal," tutur dia.
(SANDY)