Dalam prosesnya, PKT juga menggandeng beberapa organisasi dan masyarakat sekitar guna memastikan pertumbuhan pohon mangrove yang baik. Pasalnya, semakin dewasa usia pohon mangrove maka semakin banyak serapan dan karbon yang disimpan, sehingga pertumbuhan dari bibit sangatlah penting diperhatikan.
Sejak 2019 lalu, di area HGB 65, PKT menggandeng Kelompok Tani Telok Bangko yang merupakan kelompok penggiat konservasi mangrove. Kelompok Telok Bangko sendiri beranggotakan 16 anggota yang mayoritas merupakan masyarakat dengan latar belakang ekonomi menengah ke bawah. Sehingga, diharapkan dengan digandengnya dalam kegiatan ini juga dapat memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi bagi mereka.
Lebih lanjut, terdapat berbagai jenis mangrove yang dikembangkan, diantaranya adalah Rhizopora apiculata, Rhizopora mucronata, Ceriops tagal, Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera sexangula, Ceriops tagal dan Avicennia marina. Rhizopora apiculata sendiri merupakan jenis yang dipercaya menyerap lebih tinggi jejak karbon dibandingkan jenis lainnya.
Atas usahanya menjaga lingkungan dan menciptakan kehidupan sosial yang lebih baik bagi masyarakat sekitar perusahaan, Pupuk Kaltim telah mendapatkan penghargaan Proper Nasional Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kelima kalinya pada 2021.
“Kedepannya, PKT berkomitmen untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam operasional perusahaan. Komitmen ini merupakan bagian dari roadmap 40 tahun mendatang Pupuk Kaltim, yang berorientasi pada sumber daya terbarukan, sejalan dengan upaya mendukung pemerintah dalam mewujudkan net zero emission 2060 mendatang.” tutup Rahmad. (TIA)