"Penduduk desa di tier-2 dan tier-3 pun bisa memperoleh layanan seperti, e-learning, digital marketing, e-medicine, e-agriculture, dan masih banyak lagi. Semua infrastruktur ini akan mendukung teknologi Metaverse di masa depan,” sambungnya.
Sementara itu, Direktur Utama KIOS Andrew melihat tantangan lain dari Metaverse. Menurutnya, teknologi tersebut kelak membutuhkan adanya Smartware House and Logistic yang saat ini juga tengah dikembangkan oleh KIOS.
“Ini selaras dengan komitmen perseroan dalam membangun ekosistem pergudangan berbasis teknologi sehingga dapat mendukung UMKM di Indonesia melalui Metaverse dan infrastruktur smartware house milik Kioson, Melalui perpaduan infrastruktur internet cepat YELO dan Smart Gudang KIOS, UMKM akan dipersiapkan serta dilatih untuk menghadapi transisi ke teknologi online di masa akan datang” tutupnya.
(IND)