sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gonjang Ganjing Utang Amerika Serikat, Perlukah RI Khawatir?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
05/05/2023 07:30 WIB
Amerika Serikat (AS) terancam gagal membayar utang jatuh tempo atau default pada awal Juni mendatang.
Gonjang Ganjing Utang Amerika Serikat, Perlukah RI Khawatir? (Foto: MNC Media)
Gonjang Ganjing Utang Amerika Serikat, Perlukah RI Khawatir? (Foto: MNC Media)

Sementara itu, yield Treasury tenor 10 Tahun berada di level 3,38%, menurun tipis dibandingkan dengan 3,44% per 3 Mei 2023. Namun, angkanya masih tinggi dibandingkan setahun lalu di level 2,97%. Meski demikian, ini lebih rendah dari rata-rata yield jangka panjang sebesar 4,25%. (Lihat grafik di bawah ini.)

Banyak analis menggunakan obligasi Treasury tenor 10 Tahun sebagai patokan investasi bebas risiko dalam menilai pasar keuangan.

Secara historis, tingkat Treasury tenor 10 Tahun sempat mencapai 15,84% pada 1981 karena The Fed menaikkan suku bunga acuan dalam upaya untuk menahan inflasi.

Dampak yang Perlu Diwaspadai

Analisis Brooking Institution menegaskan, efek ekonomi dari peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini pasti akan negatif.

Namun, ada sejumlah besar ketidakpastian seputar kerusakan yang akan ditimbulkan ekonomi AS jika pemerintah AS tidak mampu membayar semua tagihannya. Ini bergantung pada berapa lama situasi berlangsung, bagaimana dikelola, dan sejauh mana investor berubah arah.

“Jika pagu utang mengikat, dan Departemen Keuangan AS tidak memiliki kemampuan untuk membayar kewajibannya, efek ekonomi negatif akan meningkat dengan cepat dan berisiko memicu resesi yang dalam,” tulis Brooking Institution dalam analisisnya.

Dampak dari adanya default utang ini akan terasa langsung bagi perekonomian AS. Berikut 5 hal yang harus dialami masyarakat Amerika hingga dunia akibat gagal bayar utang.

1. Pembayaran jaminan sosial terhambat

Sekitar 66 juta pensiunan, pekerja disabilitas, dan lainnya menerima tunjangan Jaminan Sosial bulanan. Pembayaran rata-rata untuk pensiunan pekerja adalah USD1.827 per bulan pada 2023. Sekitar USD25 miliar atau setara Rp367,67 triliun (Kurs Rp14.707 per USD) dana jaminan sosial ditransfer per minggu

Hampir dua pertiga penerima manfaat bergantung pada Jaminan Sosial untuk setengah dari pendapatan mereka, dan untuk 40% penerima, pembayaran tersebut merupakan setidaknya 90% dari pendapatan mereka, menurut Komite Nasional Jaminan Sosial dan Medicare. Pembayaran ini dapat ditunda dalam skenario gagal bayar utang.

Banyak pembayaran pemerintah lainnya juga dapat terpengaruh. Seperti pendanaan kupon makanan; hibah federal kepada negara bagian dan kotamadya untuk Medicaid, jalan raya, pendidikan, dan program lainnya. Serta pembayaran medicare ke rumah sakit, dokter, dan paket asuransi kesehatan.

2. Tunjangan pegawai federal dan veteran terganggu

Lebih dari 2 juta pekerja sipil federal dan sekitar 1,4 juta anggota veteran militer aktif akan terdampak penundaan gaji. Kontraktor pemerintah federal juga dapat melihat keterlambatan dalam pembayaran, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk memberikan kompensasi kepada pekerjanya.

Juga, tunjangan veteran tertentu seperti tunjangan cacat dan pensiun untuk beberapa veteran berpenghasilan rendah dan keluarga mereka yang masih hidup, dapat terpengaruh. Sekitar USD25 miliar gaji dan tunjangan pensiunan digelontorkan untuk program ini.

3. Pasar keuangan bergejolak

Investasi Amerika akan terkena pukulan langsung dari adanya risiko gagal bayar utang ini. Contoh kasus adalah pasar mengalami minggu terburuk sejak krisis keuangan selama kebuntuan plafon utang 2011 setelah penurunan peringkat Standard & Poor.

Bahkan jika kebuntuan plafon utang diselesaikan segera setelah gagal bayar, pasar saham bisa kehilangan sebanyak sepertiga dari nilainya. Itu akan menghapus sekitar USD12 triliun kekayaan rumah tangga, menurut Moody's Analytics.

4. Biaya imbal hasil (yield) obligasi meroket

Jika terjadi default, imbal hasil Treasury AS pasti akan naik untuk mengkompensasi peningkatan risiko pemegang obligasi.

Karena suku bunga pinjaman, kartu kredit, dan hipotek sering didasarkan pada imbal hasil Treasury, biaya pinjaman uang dan pelunasan utang akan meningkat.

Masyarakat dan bisnis juga akan lebih sulit mendapatkan persetujuan kredit karena bank harus lebih selektif tentang kepada siapa mereka meminjamkan uang. Ini karena biaya pinjaman juga akan meningkat dan membatasi jumlah uang yang dapat dipinjam.

5. Guncangan ekonomi lebih luas

Gagal bayar utang dapat memicu penurunan ekonomi, yang akan mendorong lonjakan pengangguran. Kondisi ini diperparah dengan kenaikan suku bunga dan tingginya inflasi yang saat ini membebani ekonomi.

Berapa banyak kerusakan yang akan terjadi tergantung pada berapa lama krisis berlanjut. Jika default berlangsung selama sekitar satu minggu, maka hampir 1 juta pekerjaan akan hilang, termasuk di sektor keuangan, yang akan terpukul keras oleh penurunan pasar saham.

Menurut analisis Moody’s, tingkat pengangguran juga akan melonjak menjadi sekitar 5% dan ekonomi akan berkontraksi hampir setengah persen.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement