IDXChannel - Indonesia memiliki potensi untuk meraih bonus demografi di 2030. Namun, peluang tersebut juga bukan tanpa risiko jika tak ditangkap dengan baik.
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menjelaskan, salah satu tantangan bagi perekonomian Indonesia dalam memanfaatkan bonus demografi adalah rendahnya kualitas pertumbuhan ekonomi, terutama penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat.
Dikatakan Anwar, karakteristik pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami perubahan, di mana industri Indonesia lebih banyak didominasi Industri padat modal dibandingkan padat karya.
"Akibat banyaknya industri padat modal, angka pengangguran semakin terbuka, dan kemiskinan masih menghimpit sebagian penduduk," ucap Anwar ketika memberikan sambutan pada acara penutupan Job Fair and Higher Education Expo 2023 yang digelar oleh Ikatan Alumni (IKA) Universitas Negeri Malang, Jawa Timur, dikutip dari instagram @kemnaker, Sabtu (9/9/2023).
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2023 mencapai 5,45 persen, yang mengalami penurunan sebesar 0,38 persen dibandingkan Februari 2022.
Menurut data BPS, perekonomian Indonesia pada Triwulan I-2023 mampu tumbuh sebesar 5,03 persen, jika dibandingkan Triwulan IV 2022, yang terkontraksi sebesar 0,92 persen.
"Meskipun begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia paska pandemi belum menyerap tambahan tenaga kerja baru dan mengurangi kemiskinan secara substansial," ungkap Anwar.