"PGE terus berkomitmen untuk meningkatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi (energy mix) nasional menjadi 23% pada 2025 di sektor panas bumi dengan strategi bisnis yang terukur untuk menjadi World Class Green Energy Company. Ke depannya PGE menargetkan untuk mengoperasikan PLTP dengan kapasitas own operation 1,3 Giga Watt (GW) pada 2030," ujar Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto dalam keterangan tertulis, Jumat (7/5/2021).
Saat ini PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi, dimana dalam wilayah kerja tersebut telah terbangkitkan listrik panas bumi sebesar 1877 MW, yang terdiri dari 672 MW yang dioperasikan sendiri (own operation) oleh PGE dan 1205 MW dikelola melalui Kontrak Operasi Bersama.
Kapasitas terpasang panas bumi di Wilayah Kerja PGE tersebut berkontribusi sebesar sekitar 88% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,5 juta ton CO2 per tahun.
Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengatakan. penghematan juga merupakan salah satu kunci dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19 di sepanjang tahun 2020. Dari anggaran biaya operasional yang sudah direncanakan, PGE dapat melakukan efisiensi biaya operasi sebesar 9%.
"PGE juga mendukung strategi Pemerintah dalam me-utilisasi produk-produk dalam negeri. Untuk penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) PGE telah menerapkan Pemanfaatan TKDN sebesar 63,39% melebihi target yang telah direncanakan tahun 2020 sebesar 25%," jelasnya.