sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Batu Bara Menguat, Lockdown China Jadi Tantangan Tahun Depan

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
30/11/2022 16:12 WIB
Hingga tahun depan, harga emas hitam diperkirakan masih perkasa.
Harga Batu Bara Menguat, Lockdown China Jadi Tantangan Tahun Depan. (Foto: MNC Media)
Harga Batu Bara Menguat, Lockdown China Jadi Tantangan Tahun Depan. (Foto: MNC Media)

Waspada Gejolak di China

Kerusuhan di China akibat kebijakan lockdown Covid-19 menjadi sentimen ekonomi terkuat pekan ini. Kerusuhan tersebut cukup mempengaruhi bursa saham di China sekaligus nilai tukar mata uang Yuan.

Kebijakan zero Covid pemerintah China juga mendorong kinerja ekonomi negeri Panda terpuruk.

Sejumlah data ekonomi negeri Tirai Bambu menunjukkan pelemahan. Teranyar, data Indeks manajer pembelian manufaktur resmi atau manufacturing purchasing managers index (PMI) untuk bulan November pada Rabu, (30/11) mengalami perlambatan.

PMI negara Tirai Bambu turun menjadi 48,0 pada bulan ini. Angka ini meleset dari ekspektasi ekonom mencapai 49,0 dan tergelincir jauh di bawah bulan lalu sebesar 49,2.

Kondisi ini dikhawatirkan akan mempengaruhi pasar komoditas ke depan, termasuk untuk permintaan batu bara dari China. Mengingat negara tersebut merupakan produsen sekaligus konsumen terbesar emas hitam ini.

China sejauh ini merupakan produsen batu bara terkemuka dunia, dengan India di urutan kedua.

Batubara adalah bahan bakar fosil penting yang dibakar oleh Cina dan India untuk menghasilkan listrik yang menggerakkan negara-negara berpenduduk paling banyak di dunia.

China mendominasi produksi batu bara global, dan menyumbang hampir 47% dari seluruh produksi dunia pada tahun 2019.

Negeri Panda ini mengekstraksi hampir 3,7 miliar ton emas hitam sepanjang tahun tersebut dan mencerminkan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4%. Di tahun 2021, jumlah batu bara yang dihasilkan China mencapai 3,94 miliar ton. (Lihat tabel di bawah ini.)

China dan India mendominasi produksi dan konsumsi batu bara dan merupakan dua dari tiga negara pengimpor batu bara teratas pada tahun 2021.

Negara ini juga merupakan konsumen batu bara terbesar dunia, mengonsumsi sekitar 53% dari total batu bara global. China mengkonsumsi 86,17 exajoules energi dari batu bara untuk kebutuhan domestik.

Ketidakpastian pasar komoditas akibat gejolak ini bisa jadi berpengaruh buat Indonesia kedepannya. Mengingat RI juga masuk ke dalam top five produsen batu bara global.

Indonesia juga masih ketiban ‘durian runtuh’ dari komoditas ini di bulan Oktober kemarin. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total nilai ekspor Indonesia pada periode Januari hingga Oktober 2022 mencapai USD244,14 miliar atau setara Rp3.799,17 triliun.

Salah satu faktor yang menopang peningkatan ini adalah komoditas bahan bakar mineral seperti batu bara. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement