Menurut Mujiburrohman, sebelum pandemi keuntungan dari penjualan rokok biasanya mencapai 10%, namun kini turun menjadi 6-7%.
Senada, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai kenaikan harga BBM bersubsidi di tahun ini akan memicu lonjakan inflasi hingga menjadi 7,2%.
Sampai Juli 2022, Badan Pusat Statistik mencatat inflasi tahunan Indonesia sudah menyentuh 4,94%, terutama didorong lonjakan harga-harga kebutuhan pokok di pasar. Adapun kelompok bahan makanan, minuman, dan tembakau sampai Juli menyumbang inflasi terbesar yaitu sebanyak 9,35%. Kenaikan harga komoditas ini akan memicu inflasi lebih lanjut apabila kenaikan terus dibiarkan terjadi. (NIA)