"Inflasi yang sebesar 0,73 persen tersebut, merupakan yang tertinggi sepanjang 2021 di Kota Malang selama 2021," katanya.
Sedangkan dikatakan Dwi, untuk komoditas yang sedikit menghambat inflasi Kota Malang diantaranya adalah buah mangga yang deflasi sebesar 33,1 persen, jeruk 6,87 persen, air kemasan 1,67 persen, popok bayi sekali pakai 1,32 persen, dan bawang merah 2,75 persen.
Menurutnya, jika dilihat dari kelompok pengeluaran, pada Desember 2021 kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi tertinggi mencapai 1,85 persen.
Kemudian, diikuti oleh penyedia makanan dan minuman sebesar 1,23 persen, kelompok transportasi 1,07 persen, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,41 persen dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,31 persen.
Selain itu, kelompok pakaian dan alas kaki juga tercatat naik 0,12 persen, perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,12 persen, kesehatan 0,03 persen dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya juga naik 0,03 persen.