IDXChannel – Harga cabai rawit merah (CRM) mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan Panel Harga Pangan National Food Agency (NFA) 31 Oktober 2023, harga rata-rata nasional CRM di tingkat produsen sebesar Rp50.250 per kg. Masih di atas HAP sebesar Rp25.000 per kg – Rp31.500 per kg.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya terus mendorong mobilisasi pasokan dari daerah surplus ke daerah defisit untuk membangun pemerataan distribusi di seluruh wilayah.
"Kita mendorong pemerintah daerah untuk saling membangun kerja sama antar daerah (KAD) sehingga cabai di daerah yang masih produksi dan harganya stabil dapat mendistribusikan cabai ke daerah defisit atau daerah dengan harga cabai yang tinggi," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (01/11/2023).
Arief menuturkan, adanya penguatan kerja sama antar daerah (KAD) tersebut selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar terbangun konektivitas yang membuat produksi pangan di daerah surplus terdistribusi ke daerah defisit secara merata untuk menjaga kestabilan harga.
"KAD ini mengoptimalkan pemanfaatan dana APBD dan BTT (Belanja Tidak Terduga)," ujarnya.
Arief bersama Mendagri Tito Karnavian dalam Rakor Inflasi yang rutin digelar setiap pekan menegaskan, pemerintah daerah tidak perlu ragu untuk memanfaatkan dana tersebut untuk memobilisasi pangan di daerah masing-masing.
Badan Pangan Nasional secara rutin menghadiri Rakor Inflasi yang dilaksanakan oleh Kemendagri terus menekankan agar setiap daerah memanfaatkan dana tersebut untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di daerah masing-masing.
"Kemarin bersama Menkeu Bu Sri Mulyani dan Mendagri Pak Tito Karnavian juga kita dorong bersama-sama para Pj. Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mengoptimalkan APBD. Karena pangan ini kan salah satu komponen yang berpengaruh signifikan terhadap stabilitas inflasi," ucap Arief.
Selain itu, Arief mengatakan, melalui dana dekonsentrasi yang dialokasikan di Badan Pangan Nasional, Pemda provinsi dan kabupaten/kota terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh daerah.
Hingga saat ini, total kegiatan GPM menyasar hingga 1.133 lokasi dengan rincian 257 lokasi di 35 provinsi dan 876 lokasi di 332 kabupaten/kota.
"GPM Serentak Nasional menggunakan anggaran pusat dan dana dekonsentrasi dari NFA yang diperuntukkan ke seluruh daerah. Kami harapkan, semua Kepala Dinas yang menangani urusan pangan dapat mengoptimalkan pemanfaatan anggaran dekonsentrasi tersebut untuk mendukung kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi di wilayahnya, mengingat saat ini sudah mulai memasuki akhir tahun," tutur Arief.
Dia mengungkapkan, saat ini pasokan cabai rawit merah ke Pasar Induk Kramat Jati mengalami penurunan sekitar 6% karena sumber panen di daerah sentra produksi mengalami penurunan.