sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Kedelai Dunia Tinggi, Kemendag Jamin Stok di Dalam Negeri Aman

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
20/01/2022 09:33 WIB
Pemerintah menjamin stok kedelai saat ini cukup dan aman untuk memenuhi kebutuhan nasional, khususnya bagi produksi industri pengrajin tahu dan tempe meskipun.
Harga Kedelai Dunia Tinggi, Kemendag Jamin Stok di Dalam Negeri Aman
Harga Kedelai Dunia Tinggi, Kemendag Jamin Stok di Dalam Negeri Aman

IDXChannel - Pemerintah menjamin stok kedelai saat ini cukup dan aman untuk memenuhi kebutuhan nasional, khususnya bagi produksi industri pengrajin tahu dan tempe meskipun terdapat peningkatan harga kedelai dunia.

"Kedelai tetap terjangkau dan stok kedelai cukup untuk memenuhi kebutuhan industri pengrajin tahu dan tempe nasional, meskipun harga kedelai dunia masih cukup tinggi,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, Kamis (20/1/2022).

Oke menjelaskan, peningkatan harga kedelai yang terjadi saat ini disinyalir merupakan dampak cuaca ekstrem yang terjadi di negara produsen kedelai, seperti Argentina dan Brasil. Selain itu, juga adanya rush pembelian kedelai asal Amerika Serikat oleh China pascabadai Ida usai.

“Kami berharap kondisi peningkatan harga kedelai dampak cuaca ekstrem ini tidak berlangsung lama. Hal tersebut mengingat adanya potensi kenaikan produksi kedelai dunia dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Oke.

Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada minggu kedua Januari 2022 sekitar USD 13,77/bushels atau setara USD 505/ton naik dari kondisi minggu pertama Januari 2022 yaitu USD 13,15/bushels atau setara USD 483/ton. Sehingga, landed price diperkirakan berada di kisaran Rp8.500/kg dan harga di tingkat importir diperkirakan Rp9.300/kg.

Sementara itu, menurut informasi Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo), stok kedelai di tingkat importir anggota Akindo saat ini sekitar 400 ribu ton yang terdiri atas stok awal Januari 2022 sebanyak 150 ribu ton dan stok yang akan masuk di pertengahan Januari 2022 sebanyak 250 ribu ton. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar dua bulan mendatang.

Dikatakan Oke, Kementerian Perdagangan secara periodik akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia. Hal itu untuk memastikan stabilitas harga kedelai di tingkat industri pengrajin tahu dan tempe, serta stabilitas harga di pasar rakyat.

"Kami mengimbau para importir kedelai untuk bersama-sama menjaga harga kedelai tetap terjangkau bagi para industri pengguna, khususnya para pengrajin tahu dan tempe. Sehingga, masyarakat tetap mendapatkan produk turunan kedelai dengan harga terjangkau,” pungkas Oke.

(NDA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement