sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Kedelai Makin Tinggi Akibat Konflik Rusia-Ukraina, Ini Upaya Kemendag

Economics editor Michelle Natalia
05/03/2022 16:12 WIB
Kebutuhan rata-rata kedelai untuk tahun ini adalah 240 ribu ton per bulan.
Kebutuhan rata-rata kedelai untuk tahun ini adalah 240 ribu ton per bulan.  (Foto: MNC Media)
Kebutuhan rata-rata kedelai untuk tahun ini adalah 240 ribu ton per bulan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel- Terkait stok kedelai, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengaku bahwa dirinya sudah berbicara dengan importir bahwa ketersediaannya penting karena ketergantungan Indonesia akan importasi kedelai sangat tinggi.

"Beberapa waktu yang lalu saya berbicara dengan para importir, karena mereka sempat mau menghentikan importasinya akibat harga kedelai yang saat ini tinggi. Harga ini karena kejadian di luar negeri, apalagi dampak perang Ukraina-Rusia pada komoditi-komoditi lainnya. Namun, saya sudah tekankan bahwa ketersediaan kedelai ini perlu tetap tersedia, lebih baik tersedia meskipun harga tinggi," jelas Oke dalam Polemik MNC Trijaya "Quo Vadis Sembako Nasional" di Jakarta, Sabtu(5/3/2022). 

Dia mengatakan, 150 ribu pengrajin tahu tempe sangat tergantung pada kedelai. Jika tidak tersedia, akan berbahaya bagi keberlangsungan usaha mereka. Sehingga, pemerintah memastikan ketersediaan kedelai hingga puasa dan lebaran, menyediakan 240 ribu ton per bulan hingga akhir tahun, dan melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat bahwa akan terjadi penyesuaian harga pada posisi Rp11.300 di tingkat pengrajin, bisa sampai di posisi Rp12 ribu. Selain itu, pemerintah juga membantu para pengrajin untuk menekan biaya produksinya.

"Harga standar yang sebenarnya diinginkan petani itu di tingkat Rp9-10 ribu, akan tetapi posisi ini sudah Rp11.300, ini artinya tempe kurang lebih harganya Rp10.300 per kg dilepas oleh pengrajin, dan tahunya sekitar Rp650 per potongnya dilepas oleh pengrajin," ungkap Oke.

Dia menyebutkan bahwa kebutuhan rata-rata untuk tahun ini adalah 240 ribu ton per bulan. Secara nasional biasanya, sebelum terjadi penurunan jumlah pengrajin, jumlah kebutuhan nasional itu 3 juta ton dan pasokan dari impor itu setidaknya 2,6 juta ton. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement