Selain itu, Mamit membeberkan saat ini harga minyak cenderung naik, apalagi menjelang musim dingin dan Natal, serta tahun baru. Kebutuhan akan energi pasti mengalami peningkatan.
"Belum lagi OPEC yang memangkas produksi mereka sampai 2 juta, maka harga akan tetap tinggi," bebernya.
"Saya melihat juga jika Pertalite turun, apakah akan diikuti oleh penurunan harga kebutuhan pokok dan ongkos transportasi. Yang ada nanti hanya berkurang di BBM, tetapi yang lain tetap sama. Jadi masyarakat tidak mendapatkan manfaat secara optimal penurunan harga bbm subsidi ini," tambah Mamit.
Sebagaimana diketahui, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, alasan pemerintah tidak menurunkan harga BBM subsidi walaupun harga minyak mentah dunia sedang rendah saat ini.
Menurut Luhut, harga minyak dunia hingga kini memang berfluktuasi sehingga berdampak pada harga BBM. Namun, kata dia, pemerintah masih harus memantau perkembangan harga minyak yang bisa tiba-tiba naik lagi.