Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Harga minyak mentah membukukan kenaikan kuartalan terbesar sejak awal invasi Rusia di Ukraina.
Dilansir dari Bloomberg, harga patokan minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) pada kuartal III-2023 mencatat kenaikan kuartalan terbesar sejak awal 2022. Lonjakan dipicu pemangkasan pasokan OPEC+ yang dipimpin Arab Saudi dan Rusia serta penurunan stok di Negeri Paman Sam.
Pada jumat, harga West Texas Intermediate berada di bawah USD91 per barel. Banyak pihak memprediksi harga minyak mentah bisa menyentuh USD100 per barel di masa mendatang.
OPEC memproyeksikan defisit pasokan sebesar tiga juta barel per hari pada akhir 2023. Arab Saudi dan Rusia sebelumnya mengumumkan berlanjutnya pemotongan pasokan hingga akhir tahun.
"Minyak mentah untuk pengiriman jangka pendek diperdagangkan dengan harga premium," ujar analis Commerzbank AG, Barbara Lambrecht, dalam sebuah laporan.
