IDXChannel - Harga minyak mentah mengalami lonjakan hingga USD130 dolar per barel pada bulan Maret, karena invasi Rusia terhadap Ukraina. Pada Jum’at kemarin, minyak mentah dengan jenis West Texas Intermediate (WTI) dijual seharga USD80 dolar per barel, sementara Brent Internasional dijual seharga di atas USD83 dolar per barel.
Melambatnya ekonomi dunia, pembatasan sosial oleh Pemerintah China dan menguatnya mata uang dolar telah menutunkan harga minyak lebih dari 23% selama enam bulan terakhir.
Adapun Kepala Riset Komoditas global Citi di Yahoo Finance Live, Ed Morse memprediksi bahwa harga minyak jenis Brent pada tahun 2023 akan dijual seharga USD80 dolar per barel dan harga minyak jenis WTI akan dijual seharga USD75 dolar per barel.
Ed juga memprediksi bahwa permintaan minyak tahun depan akan tumbuh mencapai 1,3 juta barel per hari dan pasokan tambahan akan datang dari Benua Amerika.
"Omong-omong, kasus dasar kami adalah bahwa pertumbuhan permintaan minyak tahun depan akan menjadi sekitar 1,2 atau 1,3 juta barel per hari. Dan kasus dasar kami adalah bahwa pasokan akan tumbuh dua kali lipat dari jumlah itu selama tahun depan. Sebagian besar datang dari Belahan Bumi Barat, dari AS, Brasil, Kanada, Guyana, Argentina, mungkin Venezuela, dan bahkan Meksiko,” katanya.