Namun, saham dan obligasi perbankan terus anjlok pada hari Senin sebagai tanda masih rapuhnya kepercayaan investor.
"Fokus pasar adalah pada volatilitas sektor perbankan saat ini dan potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Fed," ujar Head of Commodity Research National Australia Bank Baden Moore, dilansir dari laman Reuters, Senin (20/3/2023).
Federal Reserve AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada 22 Maret meskipun gejolak sektor perbankan baru-baru ini. Namun, beberapa eksekutif meminta bank sentral untuk menghentikan sementara pengetatan kebijakan moneternya untuk saat ini dan melanjutkan kenaikan suku bunga di masa mendatang.
"Volatilitas kemungkinan akan bertahan minggu ini, dengan kekhawatiran pasar keuangan yang lebih luas kemungkinan akan tetap berada di garis depan," pungkas analis ING Bank, dilansir Reuters (20/3/2023).
(YNA)