Di Tanah Air, NPK merupakan pupuk bersubsidi. Lantaran pendanaannya ditanggung negara, maka pemerintah menggelontorkan banyak uang agar pasokan NPK tetap terpenuhi.
"Kami Indonesia punya kemampuan produksi nitrogen. Fosfor dan kalium adalah barang tambang jadi tidak bisa kita produksi sendiri. Di Indonesia deposito fosfor kalium sangat kecil, tak mungkin bisa penuhi kebutuhan nasional," ucapnya.
Wijaya mengutarakan, pasokan fosfor paling banyak merupakan hasil importasi dari Timur Tengah dan China. Sementara untuk kalium, sekitar 30 persen kebutuhan dunia berasal dari Rusia dan Belarusia.