Ia menambahkan, saat ini hal yang menjadi fokus BPOLBF adalah meningkatkan standar kualitas layanan dan fasilitas menjadi semakin baik, agar wisatawan tidak kecewa dengan besaran spending yang dibelanjakan saat berkunjung ke Labuan Bajo.
“Standar yang digunakan adalah standar internasional, diharapkan agar hotel, kapal, dan restoran berlomba meningkatkan kualitas pelayanan mereka sesuai standar yang ada sehingga ada kepastian standar layanan dengan dunia pariwisata internasional,” terangnya.
Lebih lanjut, tak hanya ketersediaan kamar dengan spesifikasi khusus. Akan tetapi, fasilitas minimum pelaksanaan kegiatan juga harus menjadi perhatian, misalnya ruang rapat dengan dukungan standar keamanan dan keselamatan memadai. Pihaknya juga menargetkan, Labuan Bajo bisa menjadi tuan rumah utama event internasional kenegaraan untuk kapasitas 20.000 peserta di waktu yang sama.
Shana menegaskan,Labuan Bajo yang juga ditetapkan sebagai destinasi wisata super premium bermakna bahwa jaminan kualitas experience yang diberikan kepada wisatawan terjaga dengan baik.
“Ada layanan yang bentuknya eksklusif karena berbayar dan khusus, ada yang bisa diakses umum oleh semua lapisan,” tuturnya.