Departemen Meteorologi India, atau IMD, dalam sebuah pernyataan 17 April lalu memperingatkan kondisi gelombang panas di India Timur kemungkinan akan berlanjut selama beberapa waktu ke depan.
Kondisi ini diperparah dengan ancaman kekurangan pasokan listrik. Laporan S&P Global memperingatkan India berpotensi mengalami kekurangan listrik sebesar 22,53 juta kWh terlihat pada 17 April lalu.
Menurut data Kementerian Batu Bara India, produksi batu bara India meningkat 14,76% yoy menjadi 893,08 juta mt pada tahun keuangan 2022-23 yang berakhir 31 Maret.
Adapun India mengimpor 14,9 juta mt batubara termal pada Maret tahun ini, menurut data seaborne S&P Global.
"Diproyeksikan lebih awal bahwa permintaan listrik tahun ini akan naik ke tingkat rekor dan reaksi langsung yang alami adalah konsumsi batu bara yang lebih banyak. Produksi sejauh ini kuat, dan impor juga cenderung meningkat mulai Mei dan seterusnya, " kata seorang trader yang berbasis di India pada 18 April, dalam catatan S&P Global.