"Sektor UMKM menjadi sektor yang diunggulkan, menangani, ataupun menjadi tulang punggung di tengah badai Covid. Tidak ada yang meragukan itu. Di saat mungkin korporasi-korporasi besar dulu lantah, terjerembak, jatuh, tapi UMKM bertahan," katanya.
Meski demikian, Maman menyoroti meski UMKM realitasnya sebagai tulang punggung ekonomi negara, tapi tanpa disadari UMKM masih ditempatkan dalam posisi masalah sosial. Saat ini UMKM masih masuk dalam perspektif tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR).
"Artinya keterlibatan kita sebagai korporasi dalam berkontribusi terhadap UMKM, semata-mata tidak lebih tidak kurang hanya dari pendekatan sosial. Kita harus rumah dengan pendekatan corporate business responsibility," katanya.
Maman menjelaskan, dengan pendekatan corporate business responsibility, UMKM memiliki keterikatan bisnis yang berkelanjutan. Dengan UMKM terikat di dalam kemitraan dan pendekatan bisnis, maka akan tercipta profesionalisme di tubuh UMKM.
"Kami mengajak kepada teman-teman, mari kita libatkan UMKM dalam pendekatan kemitraan, dalam pendekatan B to B, dalam pendekatan profesionalisme," ujarnya.
(Dhera Arizona)