sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Hasil Sensus Pertanian 2023: Nilai Upah Petani Padi Kecil dan Jauh dari Sejahtera

Economics editor Tim IDXChannel
06/12/2023 22:41 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hasil sensus pertanian (ST) 2023 tahap I ditemukan fakta bahwa terdapat penurunan jumlah usaha sektor pertanian.
Hasil Sensus Pertanian 2023: Nilai Upah Petani Padi Kecil dan Jauh dari Sejahtera. (Foto: MNC Media)
Hasil Sensus Pertanian 2023: Nilai Upah Petani Padi Kecil dan Jauh dari Sejahtera. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hasil sensus pertanian (ST) 2023 tahap I ditemukan fakta bahwa terdapat penurunan jumlah usaha sektor pertanian dan penurunan nilai upah petani. Hal tersebut juga diperparah dengan kian melonjaknya petani yang berusia diatas 55 tahun.

Penyebab dari merosotnya beberapa poin dalam sensus pertanian 2023 diduga berkaitan dengan efek cuaca buruk dan el nino yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Fenomena tersebut berdampak langsung terhadap harga hasil panen petani dan jumlah upah yang didapatkan.

Terlepas dari hasil negatif sensus pertanian 2023, data menunjukan bahwa terdapat perkembangan positif salah satunya jumlah usaha pertanian berbadan hukum meningkat dalam kurun waktu 2013 – 2023.

“Beberapa kali kami melakukan kajian terhadap pertanian padi  karena posisi terbesar kita kan ada di padi. Itu petani padi saat ini rugi, kerugiannya Rp200 ribu sampai Rp1 juta per 2.000 meter persegi," jelas Guru Besar IPB Dwi Andreas dalam sesi wawancara bersama IDXChannel, Rabu (6/12/2023)

Dwi mengaku kecewa kepada pemerintah yang memutuskan untuk mengambil tindakan impor dalam setiap masalah pangan yang terjadi di Indonesia. Keputusan tersebut justru bisa menyebabkan petani di Indonesia semakin merugi dan terkesan berfokus kepada konsumen dibandingkan produsen.

“Contoh saja tahun ini total sudah diputuskan impor 3,3 juta ton beras. Perhitungannya ga pernah ada, hanya berdasarkan asumsi. Asumsinya apa terjadi penurunan yang tajam tahun 2023 akibat el nino. Penurunan prduksi tahun 2023 dibanding tahun 2022, hanya 0,65 juta ton. Jadi bayangkan impornya 3,3juta ton. Bahkan impor tahun 2024 aja belum ada, sudah diputuskan impor tahun 2024. Logikanya dari mana? perhitungannya dari apa? Gak ada landasan apapun dari perhitungan tersebut, dan itu menyakitkan petani," jelas dia.

Dalam sensus pertanian 2023 juga menunjukan sektor pertanian Indonesia didominasi oleh petani yang berusia lanjut. Jumlah petani berusia 43-58 tahun mencapai 42,39 persen, 59-77 tahun mencapai 27,61 persen. Serta, petani perkiraan usia 27-42 tahun mencapai 25,61 persen.

Penulis: Muhammad Fazri Yogasara Dewa

(SLF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement