"Anaknya juga sedang isolasi mandiri di wisma atlet jadi tidak ada siapa siapa di rumahnya. Kebetulan juga keluarganya kurang open karena data KTPnya juga terdaftar di Papanggo," sambungnya.
Meski demikian, Ghulam mengaku jika pihaknya langsung bergerak cepat begitu menerima informasi dari RW setempat berkaitan dengan adanya jenazah yang diduga terpapar Covid-19.
"Bukan lama evakuasi, emang untuk tim pemulasaran hanya satu. Jadi saat kita ajukan jadi kaya antre karena menunggu yang lain. Jenazah covid banyak jadi memang terbatas," Ungkapnya.
Menurut Ghulam jika pada peristiwa tersebut, jenazah asal Papango kemarin mendapat urutan kedelapan sehingga harus menunggu giliran evakuasi.
"Kita sebelumnya sudah tutupi, memang lama kita lampirkan mereka dari dinas terkait gilirannya kedelapan. jadi kita menunggu mereka bolak balik karena prosedurnya seperti itu," jelas Ghulam.
(IND)