5. Tujuan ATM Link untuk efisiensi, Kenapa jadi harus berbayar?
Ketua BPKN, Rizal E Halim, mengingatkan kembali persoalan tarif pada ATM Link oleh Himbara harus kembali pada tujuan awal jaringan ATM tersebut diinisiasi. Tujuan tersebut tentu akan bertentangan bila kini bank BUMN menarik biaya dari nasabah.
"Bagi kami soalnya bukan besar tarifnya. Tapi tujuan awal ATM Link dibentuk oleh Menteri BUMN pada 2015 tujuannya untuk efisiensi layanan bank-bank BUMN," ujar Rizal saat dihubungi Okezone di Jakarta (2/6/2021).
6. Biaya cek saldo dan tarik tunai untuk pendapatan bank, wajar?
Pengamat perbankan, Paul Sutaryono, menilai penyesuaian biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai yang dilakukan di mesin-mesin ATM Merah Putih atau ATM dengan tampilan ATM Link sejatinya untuk keberlanjutan bisnis bank, terutama dari sisi pendapatan non bunga di tengah kredit yang masih negatif.
"Sejatinya, pembebanan tarif ATM itu wajar. Karena sebelum ada ATM Link, juga ada tarif seperti itu. Jadi sesungguhnya, hal itu kembali seperti sebelumnya ketika ATM berdiri masing-masing atau stand alone. Langkah itu untuk menambah pendapatan bank yang saat ini sedang mengalami pertumbuhan kredit yang terkontraksi," ujar Paul dilansir dari Antara, Kamis (3/6/2021).
7. Pengenaan tarif ATM Link akan merugikan nasabah kecil
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, menilai bahwa dampak kebijakan pengenaan tarif cek saldo dan tarik tunai di ATM Link akan memukul nasabah yang saldo nya kecil. Menurutnya, hal ini kontra dengan kebijakan pemulihan ekonomi yang menyasar masyarakat miskin sekaligus program stimulus untuk usaha ultra mikro.