"Kenapa? Karena pasar dalam negeri akan dibanjiri barang-barang impor. Pasar kita, sedangkan barang kita untuk keluar nggak mudah. Apa dampaknya? Dampaknya kalau tidak disiasati oleh pemerintah bisa berbagai macam," ujarnya.
Untuk mengatasi potensi krisis tersebut, David mengusulkan beberapa langkah strategis dari pemerintah. Pertama, pemberian stimulus tidak hanya dalam bentuk bantuan permesinan, tetapi juga dukungan langsung kepada pelaku usaha.
Langkah kedua adalah relaksasi terhadap berbagai biaya produksi, termasuk kelonggaran terhadap persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Relaksasi terhadap biaya-biaya yang menjadi penentu di dalam kost trakter dalam produk. Misalnya adanya relaksasi untuk TKDN, SNI, dan lain sebagainya. Terakhir, yang saya lihat yang perlu kita siasati adalah pertama, penguatan di dalam negeri dan pembatasan barang-barang impor untuk masuk," katanya.
(Ibnu Hariyanto)