Proyek PLTA Batang toru pengerjaannya di mulai tahun 2017 yang menggunakan areal lahan seluas kurang lebih 122 hektar di Kabupaten Tapanuli Selatan dan sebagian masuk kawasan Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Proyek ini dikerjakan dengan nilai investasi lebih dari Rp 2 triliun dan menjadikan proyek ini salah satu proyek strategis nasional di kawasan Sumatera Utara.
PLTA Batangtoru nantinya akan dikelola PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) dan pengerjaannya melibatkan banyak kontraktor besar di dalamnya.
Selain HIPMI, desakan agar dilakukannya evaluasi terhadap proyek PLTA Batangtoru juga datang dari para aktivis lingkungan.
Diberitakan sebelumnya seorang tenaga kerja asing asal China, Wang Jian (52), tewas akibat tertimpa runtuhan batu di dalam terowongan proyek pembangunan PLTA Batangoru, pada Minggu, 21 Agustus 2022 kemarin. Bahkan berdasarkan laporan organisasi lingkungan Satya Bumi, dalam kurun dua tahun terakhir, proyek pembangunan PLTA Batangtoru telah menelan korban sekitar 16 jiwa.
Proyek pembangunan PLTA ini memang sejak awal telah menuai kecaman dari berbagai organisasi lingkungan. Itu karena lokasinya berada di wilayah habitat orangutan dan terletak di garis patahan gempa.
(DES)