Alhasil demi mengurangi kerugian pengelola hotel biasanya melakukan pemotongan gaji dengan sistem kerja shift. "Logikanya seperti itu kerjanya 10 hari 10 hari sehingga kerjanya harus separuh gaji gajiannya belum full," ujarnya.
Serupa dengan hotel, pengelola mal di Kota Batu juga mengalami kerugian hampir miliaran rupiah dalam seharinya. Sebab mal di Kota Batu belum diperbolehkan beroperasi selama perpanjangan PPKM level 4.
"Hitungan masing - masing mal beda di kami, kalau sekelas Matahari, Hypermart itu kehilangan omzetnya per hari Rp 400 (jutaan), 600 (jutaan), sampai Rp 700 jutaan. Itu baru dua tenant saja, belum kami manajemen, belum yang kecil," tutur Direktur Lippo Plaza Batu Suwanto.
Berdasarkan perhitungan tersebut, tercatat satu tenant besar saja sekelas Matahari dan Hypermart mencatat kerugian Rp 32 miliar dalam 54 hari penutupan mal imbas pelaksanaan PPKM level 4. Artinya jika dikalkulasikan dua tenant di Lippo Plaza Batu mengalami kerugian sekitar Rp 64 miliar.
"Kerugian itu belum yang tenant - tenant kecil, artinya kami kehilangan banyak sekali, ratusan miliar," tandasnya.