Setiap harinya dikatakan Suwanto, setidaknya Rp3-5 miliar kerugian dialami pengelola setiap mal. Bila di Malang raya terdapat 9 pusat perbelanjaan artinya ada kerugian Rp27 miliar setiap harinya. Sedangkan ada Rp837 miliar kerugian selama 30 hari dari para pengelola mal.
“Sebelum PPKM kelasnya hypermarket Rp600-800 juta sehari, Matahari separuhnya, belum kalau yang kecil-kecil. Itu satu mal, kalau dua mal, tiga mal, kalikan saja, kalau 9 mal saya nggak bisa membayangkan,” kata Suwanto.
“Satu hari sudah berapa miliar, satu mal saja Matos saja bisa yang hilang Rp3-5 miliar per hari, logikanya gitu detailnya nggak tahu, itu hitungan kasarnya. Belum di Batu, belum Transmart, belum yang lain. Itu dikalikan 30 hari tinggal berapa, ratusan miliar,” tambahnya.
Angka itu dikatakan Suwanto, masih terbilang kecil dibandingkan dengan Kota Surabaya. “Di Surabaya sudah triliunan, mal sudah besar-besar, kalau kami nggak sampai,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pemerintah pusat menetapkan kebijakan PPKM darurat yang diselenggarakan sejak 3-20 Juli 2021 karena tingginya kasus Covid-19 di Pulau Jawa Bali, berlanjut hingga 25 Juli 2021.