IDXChannel – International Money Fund (IMF) menyatakan sudah waktunya bagi China untuk melonggarkan kebijakan zero-Covid-19, terutama terkait lockdown. Pernyataan itu dilontarkan setelah terjadi aksi demonstrasi di sejumlah kota di negara tersebut.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mendesak kalibrasi ulang pendekatan zero-COVID China yang mengisolasi setiap kasus. Kebijakan tersebut justru berdampak pada masyarakat dan ekonomi.
Menurut dia, China seharusnya menjauh dari lockdown dan berupaya menangani COVID-19 dengan pendekatan yang berbeda. Perubahan tersebut bisa berdampak pada ekonomi dunia yang tengah berjuang dengan inflasi tinggi, krisis energi, dan pasokan makanan yang terganggu.
Georgieva meminta China untuk menyesuaikan kebijakan karena negara tersebut memegang peran penting dalam rantai pasokan dunia. ”Pasalnya lockdown besar-besaran tersebut telah menghambat ritel penjualan mobil di ekonomi terbesar kedua di dunia,” kata dia.
Babak Baru China Hadapi Covid-19
IMF memperkirakan ekonomi China hanya tumbuh 3,2% tahun ini, di bawah rata-rata global untuk tahun ini.
"Kami melihat pentingnya menjauh dari kebijakan lockdown besar-besaran, dan lebih diarahkan pada pembatasan kegiatan. Sehingga upaya menekan penyebaran Covid-19 tidak berdampak signifikan pada ekonomi," kata Georgieva, Selasa di Berlin.