Menurut S&P Global Ratings, pevisi prospek ini mengikuti gejolak pasar setelah kegagalan bank baru-baru ini. Kondisi ini menunjukkan masih adanya potensi tantangan yang muncul di industri perbankan.
“Kami melihat volatilitas pasar yang meningkat sebagai hal negatif bagi sektor perbankan dan mengingatkan sensitivitas kepercayaan industri. Pergerakan signifikan dalam kebijakan moneter dan suku bunga membuat pengelolaan risiko suku bunga bagi bank menjadi lebih menantang,” kata laporan S&P Global Ratings di akhir Maret lalu.
Dengan inflasi yang masih tinggi, ketidakpastian dan risiko penurunan prospek ekonomi semakin terbuka lebar.
“Ekonom kami memperkirakan AS akan mengalami resesi dangkal tahun ini, tetapi kemungkinan juga terjadi hard landing. Jika ekonomi menderita lebih jauh akibat resesi dangkal, kualitas aset di sektor perbankan dapat memburuk dan bank dapat mengalami kerugian pasar dan kredit yang lebih tinggi,” tambah analisis S&P Global Ratings.
Menuntut Peran Aktif Bank Sentral
Tekanan di sektor perbankan telah mereda dalam beberapa minggu terakhir, namun masih menjadi pemberat gambaran ekonomi secara keseluruhan di mata IMF.