Israel telah bersumpah untuk memusnahkan gerakan Hamas yang menguasai Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan paling mematikan terhadap warga sipil Yahudi sejak Holocaust, ketika ratusan pria bersenjata melintasi pagar pembatas dan mengamuk di kota-kota Israel pada Sabtu pekan lalu.
Israel mengatakan pada hari ini bahwa tidak akan ada penghentian kemanusiaan dalam pengepungan Jalur Gaza sampai semua orang yang disandera oleh Hamas dibebaskan. Pernyataan itu disampaikan setelah Palang Merah memohon agar diizinkan masuk untuk mencegah rumah sakit yang kewalahan dan “berubah menjadi kamar mayat”.
“Sungguh menyedihkan melihat warga sipil tak berdosa tewas,” kata Georgieva yang emosional kepada wartawan. “Siapa yang membayar harganya? Orang yang tidak bersalahlah yang membayar harganya.”
Georgieva mengatakan guncangan hebat telah menjadi sebuah kondisi normal baru dalam perekonomian global yang ditandai dengan lemahnya pertumbuhan, fragmentasi ekonomi, dan perbedaan yang semakin dalam, dengan suku bunga diperkirakan akan tetap lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama untuk mengendalikan inflasi yang terus berlanjut.
Dia mengimbau negara-negara untuk menghindari eskalasi situasi dan fokus pada bidang kerja sama. “Kita perlu membangun ketangkasan dalam mengantisipasi guncangan dan cepat merespons,” katanya.
Menteri Keuangan Perancis Bruno Le Maire mengatakan kepada wartawan bahwa perluasan konflik regional akan menimbulkan “konsekuensi ekonomi”, terutama terhadap harga energi dan pertumbuhan global.
(FRI)