“Akibatnya, kualitas beras yang dikelola merosot, bahkan ada yang menjadi tidak layak konsumsi. Ongkos ‘uang mati’ pun tentu saja meningkat. Yang lebih mendasar lagi, kemampuan Bulog menyerap beras dari petani menjadi terbatas,” ungkap Faisal.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan, langkah pemerintah melakukan impor beras bertujuan untuk menstabilkan harga beras, bukan untuk menghancurkan harga gabah dan beras di tingkat petani.
“Kalau stok bagus tapi harga terus naik, maka diperlukan intervensi dari pemerintah untuk menstabilkan harga,” kata Lufti dalam konferensi persnya kemarin. (RAMA)