sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Impor Beras Tertinggi dalam 10 Tahun di Tengah Meroketnya Harga Nasional

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
16/01/2024 15:05 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras sepanjang 2023 mencapai 3,06 juta. Angka impor tersebut bahkan menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Impor Beras Tertinggi dalam 10 Tahun di Tengah Meroketnya Harga Nasional. (Foto: MNC Media)
Impor Beras Tertinggi dalam 10 Tahun di Tengah Meroketnya Harga Nasional. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras sepanjang 2023 mencapai 3,06 juta. Angka impor tersebut bahkan menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

“Selama 5 tahun terakhir, impor beras di 2023 merupakan yang terbesar, yakni sebanyak 3,06 juta ton,” kata Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS dalam konferensi pers, Senin (15/1/2024).

Informasi saja, volume impor beras tahun lalu melonjak hingga 613,61 persen dibandingkan tahun 2022 yang tercatat sebanyak 429,2 ribu ton. (Lihat grafik di bawah ini.)

Thailand masih menjadi pemasok utama beras Indonesia dengan volume impor mencapai sebanyak 1,38 juta ton. Angka ini mencakup 45,12 persen dari total impor beras alias hampir setengahnya. Vietnam menjadi negara dengan pengimpor terbesar kedua dengan volume mencapai sebanyak 1,14 juta ton atau 37,47 persen dari total impor, diikuti Pakistan sebanyak 309.000 ton, dan Myanmar 141.000 ton.

Jika dibedah jenisnya, dari 3,06 juta ton volume beras yang diimpor didominasi oleh semi milied or wholly milled rice (kode HS 10063099) sebesar 2,7 juta ton. Di urutan kedua ada broken rice (kode HS 10064090) sebanyak 345.687 ton. Diikuti basmati rice alias semi milled or wholly milled rice (kode HS 10063050) sebanyak 7.133 ton, dan other fragrant rice, semi milled dengan kode HS 10063070 6.950 ton.

Harga Beras Global

Kucuran beras impor sepanjang tahun lalu terjadi di tengah melonjaknya harga beras yang cukup membebani konsumsi masyarakat.

Dari dalam negeri, harga bersa mengalami kenaikan sekitar 14 persen sepanjang tahun lalu dengan rerata harga jual beras premium hampir mendekati Rp15 ribu di akhir 2023. Per 16 Januari 2024, harga beras premium sudah tembus Rp15.040 per kg. (Lihat grafik di bawah ini.)

Di pasar global, harga beras berjangka telah melonjak melampaui USD17 per Hundredweight (CWT) , yang merupakan level tertinggi dalam seminggu terakhir, di tengah ekspektasi akan ketatnya pasar di masa mendatang.

Kondisi ini disebabkan oleh larangan ekspor oleh India. India, eksportir beras terbesar di dunia, diperkirakan akan mempertahankan pembatasan ekspornya hingga setidaknya pemilihan umum mendatang yang dijadwalkan pada bulan April atau Mei, sejalan dengan upaya Perdana Menteri Modi untuk mengendalikan inflasi harga dalam negeri.

Negara-negara di Asia dan Afrika juga masih berjuang untuk mengamankan pasokan sejak India meningkatkan pembatasan ekspor beras putih non-Basmati pada bulan Juli.

Selain itu, terjadinya El Niño dan potensi dampaknya terhadap wilayah-wilayah pertumbuhan utama, khususnya di Asia, telah menambah kekhawatiran pasokan. Sementara itu, permintaan diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.

“Kita akan merayakan Idul Fitri pada bulan April, dan periode sebelum Idul Fitri cenderung terjadi peningkatan permintaan dari pasar dengan populasi Muslim yang signifikan di Asia dan Afrika”, kata International Grains Council dikutip Trading Economics, Selasa (16/1).

Nasib saham emiten beras yakni PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) juga ketiban berkah dari meroketnya harga beras. Saham HOKI naik 2,82 persen di level Rp182 per saham pada hari ini Selasa (16/1). Dalam setahun (yoy), saham HOKI sudah meroket 75 persen. Sementara saham emiten beras lainnya, yakni PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) bergerak sideways pada perdagangan hari ini dan merosot 19,79 persen dalam setahun (yoy). (ADF)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement