Anne mengaku keputusan pengadaan KRL baru memang tergolong lebih mahal jika dibandingkan dengan impor KRL bekas. Namun menurutnya hal itu dapat dikompensasikan dengan fasilitas gerbong dan usia pakai yang lebih panjang dibandingkan kereta bekas.
"Pasti lebih mahal, tapi maintanabce lebih irit dan usia lebih panjang. Untuk kenyamanan semua dengan yang baru dapat teknologi baru juga, jd ada efisiensi di maintenance dan usia pakai. Kemudian semakin tinggi teknologi efesien listrik juga makin kecil," kata Anne.
Anne menjelaskan saat ini PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan melakukan perawatan rutin hingga penambahan armada sarana sebagai langkah pemenuhan kebutuhan mengangkut penumpang KRL pasca kebijakan impor KRL bekas ditolak Pemerintah.
Sementara untuk replacement dengan adanya rencana konservasi dilakukan dengan mendatangkan sarana KRL baru di tahun 2024 sebanyak 3 trainset, retrofit 19 sarana KRL yang dimulai tahun ini dan mendatangkan 8 sarana KRL baru pada tahun 2027.
(SLF)