IDXChannel - Turunnya aktivitas manufaktur di dalam negeri berdampak pada penurunan barang impor. Hal ini membuat neraca perdagangan nasional pada Februari diprediksi kembali surplus.
Neraca dagang pada bulan Feburari diperkirakan mengalami kenaikan surplus menjadi USD2,62 miliar (sekitar Rp36,6 triliun), dari bulan sebelumnya sebesar USD1,96 miliar.
Ekonom Josua Pardede mengatakan pelebaran neraca dagang pada Feburari 2021 diperkirakan cenderung akibat penurunan pertumbuhan impor secara bulanan.
"Meskipun demikian, karena pengaruh rendahnya kinerja impor pada bulan Februadi 20 lalu, laju pertumbuhan tahunan dari impor diperkiran tercatat positif sebesar 9,97 persen (year on year/yoy)," kata Josua saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (15/3/2021).
Kata dia, penurunan impor secara bulanan disebabkan oleh menurunnya aktivitas manufaktur Indonesia, terindikasi dari penurunan PMI Indonesia menjadi sebesar 50,9 dari sebelumnya sebesar 52,2.