sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inalum Masih Impor 500 Ribu Ton per Tahun dari India dan Australia

Economics editor Suparjo Ramalan
22/03/2022 09:22 WIB
Inalum hingga sampai saat ini masih ketergantungan pasokan impor alumina. BUMN tambang ini mengimpor sebanyak 500.000 ton per tahun.
Inalum Masih Impor 500 Ribu Ton per Tahun dari India dan Australia (FOTO: MNC Media)
Inalum Masih Impor 500 Ribu Ton per Tahun dari India dan Australia (FOTO: MNC Media)

Saat ini Smelter Grade Alumina Refinery stagnan di angka 13,7 persen. Seharusnya progres proyek strategi nasional ini hingga Maret 2022 mencapai 77 persen dan siap beroperasi pada 2023 mendatang.

Direktur Utama PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), Dante Sinaga menjelaskan ada sejumlah persoalan utama yang menyebabkan proyek pemurnian tersebut tak berjalan sesuai rencana. Masalah utamanya adalah terhambatnya pengadaan barang (procurement). 

Menurutnya, procurement terhambat hingga 47,75 persen. Perkara ini menyebabkan engineering tidak dapat mencatatkan data-data barang yang menjadi kebutuhan proyek. Sehingga, terjadi perlambatan pengiriman barang.

Selain itu, belum adanya sejumlah kesepakatan antara PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) dan China Aluminum International Engineering Corporation Limited (Chalieco), pasca penandatanganan kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC) pada awal 2020 lalu pum menjadi faktor lain terhambatnya pembangunan smelter. 

"Jadi yang sekarang dikerjakan oleh konsorsium EOC Chaileco dan PTPP itu sebatas dapat yang sudah kita bayarkan yaitu sebesar 10 persen. dan sampai sekarang itu pun belum selesai semuanya, itulah yang pertama yang jadi kendala utama," ungkapnya.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement