Menurut Dewi, persiapan tersebut dilakukan salah satunya untuk membangun kepercayaan para buyer. Sehingga untuk yang berminat menjadi eksportir juga wajib memiliki legalitas perusahaan.
Kemudian setelah ada legalitas perusahaan, dibuatkan juga rekening perusahaan, karena para buyer akan merasa tidak aman bila harus transfer ke rekening pribadi.
"Karena kan belum tentu si buyer ini mengenal kita, tiba-tiba disuruh transfer ke rekening pribadi, sudah pasti para buyer akan keberatan," tutur Dewi.
Lalu, Dewi juga menjelaskan bagaimana strategi untuk bisa melakukan ekspor, yang pertama harus punya produk, menguasai product knowledge dari hulu sampai hilir.
"Misal mau mengekspor daun pisang, maka kita harus tau daun pisang ini mulai daei proses penanamannya seperti apa, proses packing, speknya seperti apa dan harus tau kapasitas perbulannya berapa, bisa digunakan seperti apa," ungkap Dewi.