"Saya yakin Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang bisa diprioritaskan," ungkapnya di webinar bertajuk 'Strategi Kemenkes RI dalam Mengatasi dan Mengakhiri Pandemi Covid-19', Sabtu malam (7/8/2021).
"Ada 2 manifestasinya, pertama karena Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, kedua karena kita memiliki letak strategi ke negara-negara pemilik vaksin itu yang sebetulnya mereka punya kepentingan luar biasa terhadap Indonesia," sambungnya.
Jadi, terang dr Taruna Ikrar, dirinya yakin lobi-lobi geopolitik yang sudah dikembangkan lewat COVAX, Indonesia akan mendapatkan lisensi untuk produksi vaksin mRNA. "Apalagi kita mempunyai lembaga bioteknologi seperti Bio Farma dan sebagainya, yang sudah ada sejak ratusan tahun," tambah dr Taruna.
Selain Indonesia dan Afrika Selatan, negara-negara lain yang tengah berusaha untuk menjadi pusat produksi vaksin mRNA juga ialah Argentina, Bangladesh, Brasil, Chile, Kolombia, Kuba, Mesir, India, Kenya, Maroko, Nikaragua, Nigeria, Pakistan, Paraguay, Peru, Filipina, Rwanda, Senegal, Thailand, Tunisia, Uganda, Uruguay, Venezuela, dan Vietnam.
(IND)