IDXChannel - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko mengungkapkan, Indonesia memasok 50% kebutuhan crude palm oil (CPO) dunia.
Sayangnya, harga sawit dikendalikan oleh Bursa Malaysia Derivatives (BMD) serta mengacu pada bursa komoditas Rotterdam, Belanda.
"Tentu ini menjadi sangat tidak tidak adil ya, kita produksi terbesar, kita memenuhi kebutuhan dunia terbesar, namun harga acuannya kita tidak bisa menetapkan sendiri," kata Didid dalam siaran Market Review di IDX Channel, Jumat (10/3/2023).
Menurutnya, komoditas sawit Indonesia sudah sangat diperhitungkan di dunia, dan berpengaruh terhadap perekonomian dalam negeri. "Dari sisi ekspor Indonesia, CPO juga memegang porsi yang besar dalam total ekspor Indonesia, artinya industri CPO ini sangat berpengaruh dalam perekonomian Indonesia," jelasnya.
Adapun perdagangan CPO sudah mulai beroperasi sejak Oktober 1980 dan ditentukan dengan mata uang ringgit Malaysia dan dolar Amerika Serikat (AS).