sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Indonesia Penyumbang Sampah Terbesar Kedua di Dunia, Limbah Makanan Mendominasi

Economics editor Firda Dwi Muliawati
01/09/2021 21:05 WIB
Berdasarkan data yang dipaparkan The Economist Intelligence Unit tahun 2017, Indonesia menyandang gelar penyumbang sampah terbesar kedua di dunia.
Indonesia Penyumbang Sampah Terbesar Kedua di Dunia, Limbah Makanan Mendominasi (Dok.MNC Media)
Indonesia Penyumbang Sampah Terbesar Kedua di Dunia, Limbah Makanan Mendominasi (Dok.MNC Media)

IDXChannel – Mengutip program 1st Session Closing IDX Channel, Rabu (1/9/2021), berdasarkan data yang dipaparkan The Economist Intelligence Unit tahun 2017, Indonesia menyandang gelar penyumbang sampah terbesar kedua di dunia. Dimana bila dirata-ratakan, setiap individu menyumbang 300 kg sampah.

Hal lain yang perlu jadi perhatian adalah limbah makanan. Faktanya, menurut data pengolahan sampah tahun 2017/2018, Sistem  Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) limbah makanan menyumbang sebesar 46,75% dari total sampah di Indonesia.

Keadaan ini dipandang miris, melihat tingkat kelaparan di ndonesia yang masih tinggi. Dimana, nyatanya angka limbah makanan tersebut dapat menghidupi sekitar 28 juta jiwa atau sebanyak 11% penduduk di Indonesia.

Fakta yang tidak bisa dihindari pula, nyatanya limbah makanan terbesar bukan berasal dari supermarket ataupun pasar tradisianal. Penyumbang terbesar limbah makanan berasal dari rumah tangga yang tidak terlepas dari kebiasaan dan masing-masing individu, seperti melebihi porsi makan yang tidak akan dihabiskan, membuat makanan dalam porsi besar, dan membeli makanan yang tidak disukai.

Gaya hidup dan perasaan gengsi untuk menghabiskan makanan di tempat umum juga menjadi salah satu pemicu banyaknya limbah makanan di Indonesia.

Untuk diketahui, sampah makanan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang lebih serius lagi. Terbentuknya air lindi yang merupakan air hujan yang masuk dalam tumpukn sampah dan menghasilkan air yang mengandung logam berat berbahaya bagi tanah. 

(IND) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement