IDXChannel - Pemerintah menargetkan net zero emision pada 2060. Sejumlah sektor yang bisa mendukung pencapaian tersebut diantaranya pada pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan, termasuk mangrove dan lahan gambut.
“Sektor FOLU akan mendukung tercapainya penurunan emisi nasional atau net sink penyerapan bersih) karbon pada tahun 2030. Pemetaan dan pemanfaatan ekosistem blue carbon diharapkan dapat menurunkan suhu pada tahun 2050,” ujar Menko Luhut Binsar pada Talkshow Blue Carbon to Strengthen Climate Change di Glasgow, dikutip Rabu (4/11/2021).
Dalam rangka COP26 UNFCCC di Glasgow, seluruh pihak akan berdiskusi mengenai perubahan iklim secara global untuk menjaga iklim global agar tetap pada suhu di bawah 2 derajat sesuai anjuran Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).
“Saat ini, secara global kita sudah melampaui 1 derajat celcius dan IPCC telah memperingatkan bahwa suhu global perlu dijaga agar tidak melebihi dari 1,5 derajat celcius,” terang Menko Luhut.
Di samping itu, Indonesia telah menyerahkan dokumen Updated Nationally Determined Contribution/NDC (kontribusi yang ditetapkan secara nasional) dan strategi jangka panjang untuk ketahanan karbon dan iklim 2050 terbaru kepada sekretariat UNFCCC.
“Kami memiliki ekosistem blue carbon pesisir terbesar yang meliputi mangrove m dan padang lamun, serta terumbu karang. Ekosistem blue carbon Indonesia menyimpan sekitar 75%-80% dari jumlah karbon dunia yang berarti bahwa kita memiliki potensi ekonomi dari ekosistem pesisir yang ada di sekitar kita,” imbuhnya.
Indonesia telah melakukan berbagai upaya dalam melestarikan dan merehabilitasi ekosistem blue carbonseperti, program rehabilitasi mangrove yang merupakan program rehabilitasi terbesar di dunia dengan mencakup sekitar 600.000 hektar lahan mangrove kritis hingga tahun 2024.
“Terumbu karang memang bukanlah bagian utama dari blue carbon, tetapi perannya sangat penting sebagai penghambat terjadinya proses pemanasan global,” tambahnya.
Menko Luhut berharap agar rangkaian acara ini dapat menemukan solusi yang tepat dalam mengatasi perubahan iklim secara global dengan perkembangan potensi blue karbon. (NDA)