"Target pemerintah dapat dicapai," kata Leung.
Gejolak sektor properti yang terus-menerus dan pertumbuhan ekonomi yang lambat di China memberikan tekanan besar terhadap industri baja di negara itu. Kemerosotan permintaan domestik menyebabkan produsen baja China bergantung kepada ekspor di tengah meningkatnya ketidakpastian perdagangan global.
Bulan lalu, China Baowu Steel Group Corp, produsen baja terbesar di Negeri Tirai Bambu tersebut, memperingatkan krisis yang lebih buruk daripada 2008 dan 2015. (Wahyu Dwi Anggoro)