Berdasarkan data Expert Market Research, nilai pasar furnitur global 2023 tercatat sebesar USD629 miliar, dan 2024 diproyeksikan tumbuh 5persen. Kondisi ini membuka peluang bagi industri furnitur Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar global, salah satunya ke India.
Dikatakan Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Ignatius Warsito, India memiliki potensi pasar yang cukup besar dan menjanjikan. Diprediksi, pasar konsumen India akan menjadi terbesar ketiga di dunia pada 2027.
Selain itu, persentase populasi India yang tinggal di daerah perkotaan kini tercatat meningkat sebanyak 37 persen dan terus bertambah, sehingga pembangunan hunian kota dan hospitality terus dilakukan. Secara spesifik, pasar furnitur India mencapai USD41 miliar, merupakan konsumen furnitur terbesar keempat di dunia.
Pasar furnitur juga didukung oleh semakin pulihnya bisnis pariwisata dan hospitality, serta kebutuhan pemukiman dan perkantoran. Meningkatnya kebiasaan belanja online yang juga didukung dengan penggunaan teknologi berbasis industri 4.0, meningkatnya permintaan akan furnitur ramah lingkungan, serta meningkatnya kebutuhan furnitur fungsional, desain ergonomis, dan customized juga diprediksi akan memengaruhi tren pasar furnitur.
“Potensi pasar yang besar dan tren pasar furnitur yang dinamis kami harapkan bisa menjadi perhatian seluruh pelaku industri furnitur, termasuk para desainer furnitur, yang berperan besar dalam menciptakan tren desain furnitur yang marketable,” ujar Warsito.
(Dhera Arizona)