"Subsektor yang diharapkan menjadi pendorong kontribusi tersebut antara lain industri kimia, farmasi dan obat tradisional dengan target kontribusi sebesar 1,44-1,62 persen, serta industri tekstil dan pakaian jadi dengan kontribusi 1,07-1,09 persen,” kata dia.
Reni menyebut, adanya pertumbuhan di sektor IKFT di 2024 sendiri didukung sejumlah subsektor yang menunjukkan pertumbuhan signifikan. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) secara year-on-year (YoY), industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 10,15 persen pada kuartal III-2024.
Angka 10,15 persen itu menunjukkan lonjakan signifikan apabila dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya, yakni 5,90 persen di kuartal I-2024 dan 1,93 persen di kuartal II-2024. Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (kuartal III-2023), yang saat itu mengalami kontraksi 2,96 persen.
Subsektor lainnya yang juga mencatatkan pertumbuhan positif, yakni industri tekstil dan pakaian jadi yang tumbuh sebesar 7,43 persen pada kuartal III-2024 (YoY). Meningkat dibandingkan periode kuartal I-2024 (2,64 persen), kuartal II-2024 (-0,03 persen), dan kuartal III-2023 (-2,96 persen).