Pasalnya kata Burhanuddin Muhtadi, dari penerima BLT minyak goreng tidak terlalu banyak hanya sekian belas persen tapi saat dipublikasikan ke media secara gegap gempita menyebabkan kecemburuan.
"Masyarakat yang tidak menerima merasa tidak puas karena mereka merasa berhak menerima tapi tidak menerima. Gagal menghadapi mafia minyak goreng, dari empat isu teratas, tiga diantaranya berkaitan dengan minyak goreng. Ada yang bilang gagal menghadapi pandemi Covid-19 tapi cuman 4,5 persen," pungkas Burhanuddin Muhtadi.
Sebagaimana diketahui, survei Indikator Politik dengan tema minyak goreng dan kepuasan publik terhadap kinerja Presiden dilaksanakan pada 5-10 Mei 2022 melalui survei polling telepon random sampling dengan jumlah 1.228 responden. Margin of error survei telepon ini 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (TSA)