sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inflasi hingga Suku Bunga Bikin Sri Mulyani Was-was

Economics editor Michelle Natalia
24/05/2022 00:01 WIB
Menkeu Sri Mulyani mewaspadai tiga hal yang saat ini sedang terjadi di dunia, mulai dari angka inflasi yang tinggi hingga suku bunga Bank Sentral AS.
Inflasi hingga Suku Bunga Bikin Sri Mulyani Was-was (FOTO: MNC Media)
Inflasi hingga Suku Bunga Bikin Sri Mulyani Was-was (FOTO: MNC Media)

Dia menyebutkan beberapa negara yang mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi. Meksiko sebesar 1,6 persen (year on year/yoy), Taiwan 3,1 persen yoy, Korea 3,1 persen yoy, Singapura 3,4 persen yoy, Amerika Serikat 3,6 persen yoy, dan RRT 4,8 persen yoy.

Selain itu, eskalasi tensi geopolitik menjadi penyebab lonjakan harga komoditas pangan dan energi. Natural gas atau gas alam terjadi lonjakan 125,8 persen (year to date/ytd). Coal atau batu bara melonjak 166 persen ytd. Brent mengalami kenaikan 45,7 persen ytd. CPO naik 20,9 persen ytd. Wheat atau gandum naik 55,6 persen ytd. Jagung naik 31,6 persen ytd. Sedangkan kedelai dan gandum-ganduman naiknya masing-masing 28,1 persen dan 15,5 persen ytd.

“Jadi ini seluruh komoditas yang sangat menentukan daya beli yaitu energi dan pangan. Seluruh dunia tidak terkecuali mengalami imbas dengan kenaikan yang sangat tajam,” jelas Sri.

Sebagai akibatnya, dia menjelaskan inflasi di berbagai negara naik karena banyak negara tidak melakukan shock absorber. Artinya kenaikan ini langsung dirasakan oleh rakyatnya sehingga masyarakat di negara-negara tersebut menghadapi inflasi yang melonjak tinggi.

Pada negara emerging seperti India mencapai inflasi 7,8 persen, Korea Selatan 4,8 persen, Afrika Selatan 5,9 persen, dan Meksiko 7,7 persen. Bahkan tingkat inflasi di negara maju mencapai tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Seperti tingkat inflasi Brazil mencapai 12,1 persen, Rusia 17,8 persen, Amerika Serikat 8,4 persen, dan Inggris 9 persen.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement