Dia menambahkan, angka deflasi itu diperoleh berdasarkan pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) di 90 kota yang menunjukkan 60 kota mengalami deflasi.
Inflasi di bulan Oktober 2022 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat tembus 5,71% year-on-year (yoy). Seperti diperkirakan sebelumnya, efek kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) masih terasa.
Adapun Setianto mencatat penyumbang inflasi tertinggi adalah beberapa komoditas seperti bensin, tarif angkutan dalam kota, beras, solar, termasuk tarif angkutan antar kota, tarif kendaraan online, dan bahan bakar rumah tangga.
"Ini merupakan penyumbang inflasi tertinggi secara year-on-year," ungkap Setianto. (NIA)