IDXChannel - Isu resesi Amerika Serikat (AS) semakin gencar di Wall Street. Para pengamant melihat beberapa tanda peringatan yang menunjukkan perlambatan ekonomi mungkin terjadi dalam waktu dekat.
Awal bulan ini, Goldman Sachs menaikkan kemungkinan terjadinya resesi selama 12 bulan ke depan dari 15 persen menjadi 20 persen.
Menurut survei yang dilakukan Bank of America bulan ini, 55 persen manajer dana menyebut ancaman resesi global yang dipicu perang dagang sebagai risiko paling besar bagi pasar.
Menurut Survei Kepercayaan Konsumen terbaru dari Conference Board, jumlah konsumen yang merasa resesi akan terjadi dalam 12 bulan ke depan melonjak ke level tertinggi dalam sembilan bulan.
"Kita terus mendengar bahwa tidak ada resesi dan bahwa ekonomi dalam kondisi yang solid karena tingkat pengangguran yang rendah. Namun, tren perubahan dan bukan tingkatnya yang penting bagi siklus ekonomi," kata Ekonom David Rosenberg, dilansir dari Business Insider pada Sabtu (22/3/2025).