Untuk itu, ia berharap pemerintah bisa memberikan alat tes dalam jumlah banyak pada rumah sakit sehingga bisa memberikan harga murah seperti laboratorium yang dapat membeli alat tes jutaan pcs. Karena, kata Lia, dengan pembelian dalam jumlah banyak akan menekan harga penjualan.
“Kita akan senang sekali kalau misalnya bisa diberikan oleh pemerintah dalam jumlah banyak kemudian masuk di e-catalog sehingga kami bisa membeli dengan harga murah. Bukan hanya reagen saja, tapi termasuk APD dan barang habis pakai,” ungkapnya.
Disamping itu, ia mengungkapkan dalam kenyataan di lapangan, laboratorium biologi molekuler berjamur di mana-mana sementara yang sebenarnya perolehan izin mendirikan laboratorium tersebut sangat susah.
“Sebelum covid, mendirikan laboratorium biologi molekuler itu lumayan berat untuk dapat izinnya. Tapi karena covid, timbullah banyak sekali laboratorium di mana-mana,” ujarnya.
Selain itu, Lia juga menegaskan bahwa 3T (testing, tracing, treatment) Covid-19 adalah kewajiban pemerintah. Sehingga bagi masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19, biaya penanganan 3T ditanggung oleh pemerintah. Sementara, pembayaran mandiri hanya diperuntukan bagi mereka yang hendak bepergian atau ingin mengetahui kondisi kesehatannya.