4. Harga properti dan sewa hampir selalu dalam tren naik
Tanah Singapura adalah komoditas yang berharga.
Akibat pertambahan jumlah penduduk, permintaan terhadap properti semakin meningkat, namun pasokan yang terbatas menyebabkan harga properti (dan sewa) pun naik.
Harga rata-rata sebuah flat HDB adalah SGD495 ribu, sedangkan kondominium pribadi berharga SGD1.467.778. Tentu saja, semakin dekat lokasi properti dengan pusat kota, maka harganya akan semakin mahal.
Jika Anda orang Singapura, kebijakan pemerintah seperti mensubsidi rumah susun HDB dan menawarkan hibah memungkinkan properti tersebut tetap terjangkau.
Namun, jika Anda orang asing, bersiaplah untuk membayar lebih mahal. Selain pajak reguler, orang asing perlu membayar Bea Meterai Pembeli Tambahan (ABSD) sebesar 60% dari harga pembelian atau nilai pasar properti.
Dengan tingginya biaya untuk membeli sebuah properti, maka harga sewa pun akan semakin tinggi pula.
5. Mahalnya biaya pendidikan
Orang Singapura memiliki pemikiran "sekolah yang bagus untuk mendapatkan pekerjaan bagus".
Karena Singapura tidak memiliki lahan atau sumber daya alam (selain pelabuhan), Singapura harus bergantung pada masyarakatnya.
Pemerintah melakukan investasi besar-besaran di bidang pendidikan, karena menyadari bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mendukung masuknya perusahaan multinasional (MNC), yang mana pemerintah telah menarik perhatian pemerintah dengan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan seperti tarif pajak perusahaan yang rendah, kemudahan berbisnis, dan lain-lain.
Pendidikan yang lebih baik tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi bagi individu, tetapi juga bagi perusahaan yang dilayaninya serta perekonomian bangsa.
Orang tua bersedia berinvestasi pada anaknya agar dapat meraih kesuksesan baik di dalam maupun di luar kelas. Mereka ingin anak-anak mereka masuk ke sekolah terbaik, dan sering kali mendaftarkan mereka di kelas privat.
Dengan tingginya permintaan tersebut, biaya pendidikan pun meningkat. Selama 20 tahun terakhir (2002 hingga 2022), rata-rata tingkat inflasi pendidikan adalah 2,86%, sedangkan rata-rata inflasi umum adalah 1,86%.
5. Biaya memiliki mobil merupakan yang tertinggi di dunia
Karena ukuran Singapura yang kecil, jika setiap orang memiliki mobil, jalanan akan macet dan tidak tersedia cukup tempat untuk parkir.
Itu sebabnya pemerintah membatasi kepemilikan mobil pribadi dengan menaikkan biaya kepemilikannya, menjadikan Singapura sebagai tempat termahal di dunia untuk membeli mobil.
Saat Anda memutuskan memiliki mobil, Anda juga harus membayar ongkos lainnya, seperti pajak jalan raya dan asuransi mobil wajib.
6. Tingginya biaya kesehatan
Faktor lain yang berkontribusi terhadap sumber daya manusia, selain pendidikan, adalah layanan kesehatan.
Oleh karena itu, pemerintah menghabiskan miliaran dolar setiap tahunnya untuk layanan kesehatan guna memastikan masyarakatnya tetap sehat, yang kemudian meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Jika kita melihat data nasional, rata-rata tingkat inflasi layanan kesehatan di Singapura adalah 2,17% selama 20 tahun (2002-2022).
(NIA)